Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Metode Altman Z-Score [Multiple Discriminant Analysis] untuk Menilai Kebangkrutan Bank

Pada dasarnya Multiple Discriminant Analysis (MDA) dapat dipergunakan untuk mengetahui variabel-variabel penciri yang membedakan kelompok populasi yang ada, juga dapat dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan. MDA dilakukan pada berdasarkan perhitungan statistik terhadap pengelompokan yang terlebih dahulu diketahui secara jelas dan mantap

pengelompokan.

MDA secara umum adalah Z = V1(X1) + V2(X2) +.... + Vn(Xn) dimana VI dan V2 adalah parameter (weights) sedangkan XI, X2...Xn merupakan rasio-rasio keuangan yang berkontribusi pada model prediksi (Harymami, 2001: 23-31).



Multiple Discriminant Analysis Altman atau yang biasa disebut Z-score Model Altman menggunakan rasio keuangan yang mencakup rasio likuiditas perusahaan seperti rasio lancar, rasio leverage perusahaan seperti rasio hutang terhadap modalnya, rasio profitabilitas seperti rasio laba bersih terhadap modal atau akumulasi laba ditahan. Dengan mendasarkan rasio kepada rasio keuangan tersebut, Z-score Model Altman berhasil dipergunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan kedalam kelompok yang mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk bangkrut atau kelompok perusahaan yang kemungkinan mengalami bangkrut rendah. Z-score Model Altman memungkinkan untuk memperkirakan

kebangkrutan sampai dua tahun sebelum tiba saatnya.

Menurut The Journal of Finance Altman tahun 1968, Z-score Model Altman adalah sebagai berikut:

Z = 1.2 * Working capital/total assets + 1.4 * Retained Earnings/total assets + 3.3 * EBIT/total assets + 0.6 * Market value equity/book value of total debt +1.0* Total assets turnover

Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh, yaitu:

• Bila Z > 2.67, maka termasuk perusahaan sehat

• Bila Z < 1.81, maka termasuk perusahaan yang bangkrut

• Bila Z berada diantara 1.81 sampai 2.67, maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan)



Analisis Z-Score Altman, penerapan analisis rasio keuangan masih terbatas karena dilakukan secara terpisah, artinya setiap rasio diuji secara terpisah.

Untuk mengatasi keterbatasan analisa rasio tersebut, Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik yaitu analisis diskriminan yang digunakan untuk memprediksi kabangkrutan perusahaan dengan metode Altman Z-Score. Z-Score adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan (Supardi, 2003:73).



Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983 Altman merevisinya dengan persamaan yang baru:

Z' = 0.7 * Working capital/total assets + 0.847 * Retained earnings/total assets + 3.107 * EBIT/total assets + 0.420 * Market value equity/book value of total debt + 0.998 * Total assets turnover



Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh, yaitu:

• Bila Z >2.9, maka termasuk perusahaan sehat

• Bila Z <1.23, maka termasuk perusahaan yang bangkrut • Bila Z berada diantara 1.23 sampai 2.9, maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan). (Edward I. Altman, www.stern.nyu.edu/~ealtman/zscorepresentation.pdf, p.22).

Menurut Fifi Swandi (2003:45) ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan pada saat prediksi dilakukan. Apabila emiten melakukan perbaikan kerja melalui strategi yang tepat, kemungkinan besar ada ketidaktepatan prediksi. Namun kelemahan apapun yang dihadapi pada kenyataannya prediksi masih selalu digunakan untuk pengambilan keputusan.



Download Skripsi Mengenai Analisis Pengaruh Kebangkrutan Bank Dengan Metode Altman Z-Score Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta



Jadi Agen Iklan Hasilkan Jutaan Selamanya

close
Jadi Agen Iklan